Me about love

/ Rabu, 29 September 2010 /
Bisa saja cinta menipu semuanya. Bukan cuma saya, atau kamu. Dunia. Kadang ada beberapa hal buruk yang dilakukan atas keagungan nama cinta. Bukannya itu dosa, ya. Hanya beberapa. Cinta memang suci, tapi bukan dewa. Bukan sesuatu yang lantas harus disembah-sembah untuk mendapatkan kebahagian P-R-I-B-A-D-I.

Pernah ada sebuah kutipan

"Satu kata yang paling tidak penting; AKU."

Kadang kita berkata demi kebaikan bersama. Seorang Ibu membunuh anaknya sebelum bunuh diri karena ia peduli. Karena ia khawatir tentang masa depan anaknya. Seorang cowok mengekang penuh ceweknya karena ia peduli. Kadang ada alasan lain dibalik kata 'Kepentingan Bersama.' Menyewa nama cinta dan kepentingan bersama untuk mendewakan kehendak pribadi. Ada beberapa. Tidak semua.



Seharusnya bukan begitu. Cinta bukan sesuatu yang lantas bisa digunakan untuk menghalalkan semua perbuatan. Ada kalanya cinta membuat kita buta. Pasti ada. Aku peduli kamu. Bukan berarti aku membunuh kamu. Membunuh kebebasanmu. Atau membunuh mimpimu.
Aku cemburu. Bukan berarti aku menghentikan titian asamu. Menghentikan denyut kenanganmu.
Kita perlu menggunakan kaca mata yang lain untuk memandang hidup dari sisi cinta. Berbeda jelas karena ada aalanya dunia ini tidak terbalut cinta sama sekali.

Aku bukan orang yang lepas seutuhnya dari perasaan iri, cemburu, dan sebagainya. Aku bukannya orang yang mengecam orang yang punya rasa cemburu. Aku juga pernah. Tapi bukannya lebih baik menelan perasaan itu mentah-mentah, dari pada menghamburkannya dalam rangkaian kata-kata penuh kekecewaan & amarah.

That's all.
Bukan berusaha mendapatkan cinta yang murni hanya untuk kita tapi mencoba mencintai cinta yang mungkin telah dimiliki.
Bukan berusaha mencari waktu untuk selalu bersama-sama tapi mencoba meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan diri masing-masing.

Saya belajar, kamu juga. Ada kalanya kita jatuh, juga ada kalanya kita memanjat naik. Ada batu yang tajam tapi juga akan ada pasir yang berkilauan. Ada kalanya cinta bisa melebur menjadi 'kita' tapi ada kalanya ia kandas menjadi 'aku.' Karena cinta bukan untuk dipahami, tapi untuk dirasakan.

Jogjakarta, 29 September 2010
10.07
Chrysanta Aurelia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Jump and fly., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger