I Cried for This

/ Senin, 25 April 2011 /
Suatu hari, seorang pemuda bangun dini hari untuk menyaksikan sang surya terbit. Sementara ia mengagumi itu semua, ia memuliakan Tuhan oleh karena karya-Nya yang mempesona.
Sementara ia duduk, ia merasakan kehadiran Allah di dalam dirinya.
Ia bertanya kepada pemuda itu,
"Apakah engkau mengasihi Aku?"
Ia menjawab, "Tentu saja Tuhan! Engkaulah Allah dan Juruselamatku!"
Kemudian Tuhan bertanya sekali lagi, "Apakah engkau sungguh mengasihi Aku?"
Dengan tegas dan penuh keyakinan, pemuda itu menjawab dengan lantang, "Ya Tuhan! Aku mengasihi Engkau karena Engkaulah satu-satunya Allah."

Namun kemudian Tuhan bertanya, "Jika demikian, mengapa engkau berdosa?"
Ia menjawab, "Karena aku hanyalah seorang manusia yang tidak sempurna."
"Jika demikian, mengapa pada saat suka engkau menyimpang jauh? Mengapa hanya pada saat duka saja engkau berdoa dengan khusuk?"



Tidak ada jawaban.

Tuhan melanjutkan,
"Mengapa kamu hanya melantunkan pujian di gereja?
Mengapa kamu datang kepada-Ku hanya pada saat berdoa?
Mengapa kamu selalu meminta dengan egois?
Mengapa kamu tidak setia?"

"Mengapa engkau malu akan Aku?
Mengapa engkau berpaling pada saat aniaya sementara Aku telah menyediakan punggung-Ku untuk memikul bebanmu?
Aku berbicara padamu, tetapi telingamu tertutup rapat.
Aku menunjukkan belas kasih-Ku, tetapi matamu tidak melihat.
Aku mengirimkan penolong-penolong bagimu, tetapi mereka malah kau singkirkan.
Aku mendengarkan doa-doamu dan Aku telah menjawab semuanya."

Pemuda itu terdiam dan menangis. "Ampuni aku, Tuhan. Aku tidak layak menjadi anak-Mu."
Tuhan menjawab. "Itu rahmat, anak-Ku."
Ia bertanya,"Jika demikian, mengapa Engkau terus menerus mengampuni aku?"

"Karena engkau adalah anak-Ku dan Aku tidak akan meninggalkan engkau.
Jika engkau menangis, hati-Ku hancur dan Aku menangis bersamamu.
Jika engkau bersorak kegirangan, Aku akan tertawa bersamamu.
Jika engkau putus asa, Aku akan menyemangatimu.
Jika engkau jatuh, Aku akan mengangkatmu.
Jika engkau lelah, Aku akan menggendongmu.
Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman dan Aku mengasihimu selamanya."

Pemuda itu menangis lebih pilu lalu bertanya, "Berapa besar Engkau mengasihi aku, Tuhan?"

Tuhan merentangkan kedua belah tangan-Nya dan menunjukkan telapak tangan-Nya yang berlubang tertembus paku.

Anonim.

SELAMAT HARI RAYA PASKAH
Tuhan Yesus memberkati.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Jump and fly., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger