Berhenti Percaya

/ Senin, 28 Januari 2013 /
Siscaa!

Lama nggak bales suratmu. Aku nggak sama sekali sibuk. Cuma belakangan hariku bergantung berat sama kasur haha.

Sis kenapa tiba-tiba aku malas ya sama hidup. Sama semuanya. Tiba-tiba rasanya aku nggak siap keluar dari duniaku selama ini. Yang cuma dikelilingi keluargaku, kalian, Abi. Aku takut keluar, buat berhadapan sama orang-orang yang nggak bisa aku percaya. Selama ini aku selalu berpikir orang-orang di sekelilingku memandang hidup dengan kaca mata yang sama denganku. Bahwa menurutku nggak perlu ada cara licik untuk menyenangkan diri sendiri. Bahwa tujuan bermasyarakat nggak lagi sesederhana yang dulu diajarkan di pelajaran PPKn. Bahwa selalu ada keinginan pribadi, di atas semuanya.

Salahkan televisi, Sis. Salahkan orang-orang dewasa yang semakin mahir berpikir picik. Salahkan mereka yang lebih peduli harta daripada sesama. Aku takut besok ketika aku sudah sampai pada waktunya untuk terbang keluar, aku cuma bisa melempar makian-makian. Kamu tahu, aku tidak bisa apa-apa selain menangis dan merutuki. Kamu tahu aku lebih suka menyimpan benciku sendiri alih-alih menyampaikannya. Dan aku takut nantinya, ketika tidak ada kalian, tidak ada orang tuaku, tidak ada Abi, aku cuma sendirian, apatis pada kehidupan.

Tiba-tiba aku ingin menyampaikan ini. Setelah aku mendengar berita bobroknya negri, dan anjingku cacat karena tabrak lari. Aku mulai berhenti percaya, tujuan hidup sebagian besar manusia adalah menuju ke tuhan-nya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Jump and fly., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger