--

/ Selasa, 04 Oktober 2011 /

 "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..."
Aku tersenyum. Kamu masih di sana, di ujung yang sama seperti biasa. Dan aku masih di sini. Menyimpan erat cintaku sendiri. Tak perlu kata karena bagiku mata dapat berkata melebihi segalanya. Tak perlu bunga karena bagiku cintaku tak akan senilai dengan bunga-bunga yang bisa menjadi layu.

Aku hanya menunggu.

Menunggu kamu datang, mengusir gersang. Menunggu kamu menyapa, sehalus udara. Tetapi kamu terlalu mengulur waktu. Hatiku tak lagi sanggup menunggu. Akan kutitipkan cintaku pada denting tuts pianomu, biar menjadi nada, lalu masuk ke dalam dada, tumbuh di hati, merayapi nadi.

Biar menjadi kata yang tak pernah sampai, namun menjadi rasa yang menjelma damai. Biar cintaku, ikut pergi bersama ragaku. Bukan hilang, namun melayang—entah ke samudera yang mana.
 "...dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."
[Lalu suara benturan. Dan teriakan. Ia pergi, dalam seringai.]


poem by: Sapardi Djoko Damono, Aku Ingin.
  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Jump and fly., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger