Aku tidak pernah ingat bagaimana persisnya, tapi aku rindu. Aku ingat dulu kamu suka menangis, tiap Ayah Ibumu ke gereja dan kamu harus Sekolah Minggu. Kamu hanya akan berdiri di pojokan, kadang ikut mendengarkan. Mencoba ikut menyanyikan lagu-lagu pujian, bergabung membuat kereta-keretaan, atau menari-nari sendiri.
Aku ingat setiap sore kamu menghampiri temanmu, lalu berdua pergi berkeliling taman di depan Vihara, bersepeda. Sepedamu berpola kulit sapi, rodanya empat, dengan keranjang merah di depannya. Rambutmu berantakan, seperti biasa. Lalu setiap pagi, dengan sepeda yang sama, kamu mengayuhnya ke sekolah yang ada persis sekali di belakang rumah.
Aku ingat sewaktu Ibumu luar biasa gembira, saat temannya datang ke rumah, dan berkata: "Anakmu masuk kelas B!"
Kamu tidak tahu apa itu kelas B. Yang kamu tahu kamu sebentar lagi duduk di bangku SD, yang gedungnya tepat di samping Taman Kanak-kanakmu. Tapi Ibumu tahu sesuatu. Ia menyuruhmu mengganti baju, lalu cepat-cepat pergi, melihat apa benar yang dikata temannya.
Dan ternyata benar. Kamu ikut bergembira untuk sesuatu yang tak kamu tahu apa. Kamu tak sabar melepas rok merah mudamu, menggantinya dengan seragam baru.
Kamu tahu? Aku merindukan kamu. Yang tak perlu tahu seperti apa nantinya hidupmu. Yang tak perlu menebak apakah dunia ini tidak terlalu sesak. Jika ini sampai padamu, pahamilah dengan hatimu. Kamu akan tahu.
Kamu 13 tahun kemudian
Chrysantaa.
0 komentar:
Posting Komentar