Carnival.

I do remember your name

We met at the carnival

You said: till we meet again

I guess here we are now 

"Kamu!" Suaraku tercekat. Kaget.

"Aku. What a life!" Kamu tertawa.

"Remember the first day we met?"

"Of course. Just...like this, right? Exactly same. Coincidence? Fate?" Kamu tertawa. Terkikik lebih tepatnya.

Do you remember the time

When they were the simple things

Where I just looked into your eyes

Then we'll be connected

"Semuanya masih sama, ya?" Aku menunjuk gerobak gulali, rengekan balita, serta radio tua yang bersenandung sendirian, menggelegar.

"Sama persis. Tempat ini juga." Kamu tertawa lagi hingga kereta biang lala kita berderik.

"Dan di sini tepatnya." Aku mengingat persis, tahunan lalu ketika aku pertama kali menggandeng tanganmu, hanya beberapa jam setelah pertemuan pertama kita, setelah sesorean kita berputar-putar berdua mengelilingi area pasar malam.

Kamu tersenyum kali ini. Matamu menerawang.

No we should not be afraid

Of going through the silly things

It might just uncover a path

To a similarity 

"Mau berkeliling? Sekali lagi?" Aku yang tersenyum kali ini.

Kamu mengangguk. Dan untuk satu anggukan itulah aku berdandan sesorean tadi. Untuk berharap menemukanmu lagi. Melihat senyummu lagi. Setelah tahunan yang akhirnya membuat aku mengerti tidak perlu wanita sempurna untuk bisa menggenggam cinta yang sempurna. Cukup kamu.

Nobody knows what's tommorow

Might bring us to our last

So let me remember the shape of this evening

Cause when the day's over who knows when I'll see you again

"Terima kasih. Sore ini, lebih dari sempurna." Aku tertawa.

"No. You're the one who's made it perfect."

Kita bergandengan. Sekali lagi.

I do remember your name

We stayed at the carnival this time...

Again. Adapted Adhitia Sofyan's song, Carnival.