L♥ve

/ Senin, 16 Agustus 2010 /
Mau sedikit bermenye-menye kali ini :) langit mendung dan saya rasa gerimis sudah mulai menetes perlahan. Ditambah lagi kembali mengingat cerita teman sekolah saya tadi siang yang sedikit bernada 'pasrah'.

Ceritanya tentang cinta. Haha. Boleh saja kalian langsung menutup halaman ini dan melewatkan bagian ini. Toh saya hanya bercerita tentang rasa yang sudah populer sejak berabad-abad lamanya.

Jadi bagi anak SMA seperti saya, tentu itu masalah yang sensitif. Dengan berjuta-juta kekisruhan dan konflik-konflik cetek di dalamnya. Tapi toh saya selalu berhasil dibuat diam merenung lama. Memikirkan seseorang yang...entahlah. Haha. Lagi.

Aturannya : jangan menganggap ini seratus persen nyata karena imajinasi 'mellow' saya sedang berada jauh diluar batas. Dan saya juga tidak mau menanggung resiko tokoh yang selanjutnya akan saya jadikan tokoh utama harus menanggung malu karena cerita cintanya dijadikan konsumsi umum :D

Ceritanya adalah tentang seorang anak yang mengenal cinta untuk kali pertamanya. Bukan dia yang memulai tentu saja, seorang laki-laki kecil yang bahkan tiap hari masih dijemput oleh neneknya di gerbang sekolah yang mengajarkan dia tentang apa itu cinta. Ia juga masih kecil pada waktu itu. Kerap memainkan permainan-permainan konyol tiap waktu istirahat sekolah. Tapi berkali-kali toh ia merasakan ada yang beda dari laki-laki kecil--yang kebetulan adalah teman satu kelasnya--itu. Mereka saling menyukai, dalam kesederhanaan gerak polos dua bocah SD.

Bertahun-tahun telah berlalu ketika pada akhirnya mereka kembali dipertemukan lagi dalam suatu ruangan kelas yang sama, kali ini di bangku SMP. Perempuan itu merasa cintanya tulus. Bertahun-tahun ia mencintai si laki-laki dalam diam. Ketika cinta si laki-laki padanya mulai pudar dan kemudian hilang, ia masih mencintai laki-laki kecil yang sekarang sudah beranjak semakin dewasa itu. Tinggi badannya kini jauh melebihi sang perempuan. Suaranya telah menjadi berat dan semuanya telah berubah. Si perempuan sudah tidak bisa lagi menemukan sosok lugu bocah laki-laki itu. Si laki-laki telah berkali-kali jatuh pada cinta banyak perempuan kenalannya dan kembali bangkit lagi untuk menemukan yang lain. Tapi si perempuan tidak. Ia menunggu dalam diam. Jantungnya masih berdetak sama cepatnya dengan detakan jantung kecilnya dulu ketika ia masih bocah. Ia dan perasaannya tidak berubah.

Lalu ada laki-laki lain. Mulai kerap memberi perhatian-perhatian sederhana pada si perempuan. Ia tahu laki-laki itu menyukainya. Tertarik padanya. Dalam keterbatasan kata antara mereka, cinta sang perempuan mulai beralih. Namun kisah sang perempuan selanjutnya tidaklah lebih baik. Mereka jatuh cinta, dalam kebisuan. Dalam diam yang serasa mencekik dada. Tidak ada kata-kata, hanya hembusan angin yang menebar rayuan bisu. Dan lagi-lagi, sang perempuan jatuh dalam lubang yang sama, mencintai dalam diam.

Waktu berlalu. Dan mereka tetap saling menyukai. Masing-masing masih terperangkap dalam gengsi diri. Tak ada yang mau memulai karena mereka takut nantinya akan ada akhir. Hingga mereka benar-benar harus berpisah. Meninggalkan kisah cinta bisu yang indah sekaligus menyakitkan.

Sang perempuan tertawa kecil di hari perpisahan mereka. Menemukan dirinya jatuh di lubang yang sama. Lalu sekilas ia menutup matanya. "Kalian berdua, pasti akan berbahagia." Sambil menghembuskan nafasnya panjang.
***
Endingnya konyol. Ditutup dengan kebodohan si perempuan yang selalu terjebak gengsi. Tapi saya berani yakin, masih ada perempuan di muka dunia ini yang memiliki kisah seperti ini. Paling tidak, si perempuan dalam cerita ini masih ada dan tentu masih menyimpan rapat-rapat ceritanya.

Sekarang, di usia saya yang hampir mencapai 16, saya hanya berkali-kali mentertawakan kebodohan perempuan ini. Ia jatuh di kesalahan yang sama dan selalu memendam perasaannya sendiri. Bodoh. Tentu. Tapi toh ia tidak pernah peduli pada pendapat saya.

Setiap orang memiliki sudut pandang yang masing-masing berbeda tentang cinta. Dan mungkin baginya, cinta yang diam, tidak perlu ada banyak rayuan, adalah cinta yang paling tulus.

16 agustus 2010
Chrysanta Aurelia ♥

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Jump and fly., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger